Sabtu, 03 Maret 2012

PERKEMBANGAN PERBANKAN TAHUN 1990-2010

MAKALAH
PERKEMBANGAN PERBANKAN TAHUN 1990 – 2010

NAMA : RIZKY RENANDA ADITYA
KELAS : 3EA15
NPM : 12209431
MATA KULIAH : KOMPUTER LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN
DOSEN : PRIHANTORO


*DEFINISI PERBANKAN*
Perbankan adalah lembaga keungan yang berperan sangat vital dalam aktivitas perdagangan internasional serta pembangunan nasional. Pada dunia ekonomi modern saat ini, masyarakat sangat bank minded. Ini dapat dilihat dari makin maraknya minat masyarakat untuk menyimpan, berbisnis, bahkan sampai berinvestasi melalui perbankan. Hal ini menyebabkan semakin maraknya dunia perbankan yang dapat dilihat dari tumbuhnya bank-bank swasta baru walaupun pemerintah semakin memperketat regulasi pada dunia perbankan.


Berikut ini adalah pengertian dan definisi perbankan:

# MANGASA AGUSTINUS SIPAHUTAR
Perbankan merupakan institusi intermediasi yang berperan sebagai perantara aktivitas finansial

# THOMAS SUYATNO
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya

# GUNARTO SUHADI
Perbankan adalah suatu kegiatan usaha yang selalu melayani dan hidup dalam kesatuannya dengan kegiatan ekonomi nyata di masyarakat mana pun

# UBAIDILAH NUGRAHA
Perbankan adalah payung dan dasar dari seluruh kegiatan wealth management di dunia keuangan modern

# PERMADI GANDAPRAJA
Perbankan merupakan tatanan dari berbagai jenis dan fungsi perbankan yang harus bergerak secara harmonis dan sinergis menuju sasaran yang ditetapkan

# ABDULLAH SIDDIK
Perbankan adalah sarana pembantu yang cukup vital bagi perdagangan internasional dan pembangunan nasional, dimana bank - bank menghimpun dan menjalankan dana melaui jasa - jasa

# LOVETT
Perbankan merupakan salah satu leading indicator, disamping pasar modal sebagai alat ukur sejauh mana tingkat perekonomian suatu negara itu stabil

*SEJARAH PERBANKAN DAN PERBANKAN INDONESIA*
Tahun 1690 adalah sejarah pertama kalinya Bank didirikan dalam bentuk Firma, yaitu saat kerajaan Inggris berniat membangun kembali kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut Prancis dengan kemampuan pendanaan yang tidak baik. Situasi ini mendorong William Paterson dan Charles Montagu menemukan ide untuk membentuk lembaga keuangan intermediasi yang dapat membiayai dana tersebut hanya dalam waktu dua belas hari.

Sejak saat itu Perbankan berkembang dengan sangat pesat dan menyebar ke seluruh daratan Eropa. Perbankan juga menyebar ke Asia Barat melalui pera pedagang, kemudian berkembang juga ke Asia bagian lain, Afrika dan Amerika melalui bangsa Eropa yang melakukan penjajahan.

Di Indonesia sendiri, sejarah Perbankan erat kaitannya dengan negara Belanda, yang merupakan negara yang berkuasa di bumi pertiwi kala itu. Pada 24 Januari 1828, Belanda mendirikan De Javasche Bank, NV di Batavia dan Nederlandsche Escompto Maatschappij, NV pada tahun 1918.Nederlandsche Escompto Maatschappij, NV adalah bank yang memiliki peran sebagai pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalam negeri dan penjualan ke luar negeri. Selain kedua Bank tersebut, terdapat beberapa Bank Hindia Belanda yang memiliki peranan penting, yaitu :

1. De Javasce NV.
2. De Post Poar Bank.
3. Hulp en Spaar Bank.
4. De Algemenevolks Crediet Bank.
5. Nederland Handles Maatscappi (NHM).
6. Nationale Handles Bank (NHB).
7. De Escompto Bank NV.
8. Nederlansche Indische Handelsbank

Selain beberapa Bank tersebut di atas, terdapat juga Bank milik orang Indonesia dan orang asing ( Eropa, Tiongkok dan Jepang ) yang mulai berdiri :

1. NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank
2. Bank Nasional indonesia.
3. Bank Abuan Saudagar.
4. NV Bank Boemi.
5. The Chartered Bank of India, Australia and China
6. Hongkong & Shanghai Banking Corporation
7. The Yokohama Species Bank.
8. The Matsui Bank.
9. The Bank of China.
10. Batavia Bank.

Seiring dengan berjalannya waktu, Indonesia memperoleh kemerdekaan dan hal ini cukup memberikan dampak bagi Perbankan Indonesia. Beberapa bank Belanda kemudian dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Berikut ini adalah beberapa bank di Indonesia pada awal zaman kemerdekaan :

1. NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank , berdiri di Bandung, 4 April 1941 ( sekarang menjadi Bank OCBC NISP ). Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang dikenal dengan BNI '46.
2. Bank Rakyat Indonesia , berdiri 22 Februari 1946 ( semula bernama De Algemenevolks Crediet Bank atau Stomin Ginko ).
3. Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) , berdiri di Solo tahun 1945.
4. Bank Indonesia berdiri di Palembang tahun 1946.
5. Bank Dagang Nasional Indonesia berdiri di tahun 1946 di Medan .
6. Indonesian Banking Corporation berdiri tahun 1947 di Yogyakarta .
7. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
8. Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 .
9. Bank Timur NV berdiri di Semarang , kemudian sempat berganti nama menjadi Bank Gemari , lalu melakukan merger Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.

*SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BANK SYARIAH*
Sejarah awalnya bermula dari beroverasinya Mith Ghamr Local Saving Bank di Mesir pada tahun 1963 dan ini merupakan tonggak sejarah perkembangan Sistem Perbankan Islam. Kemudian pada tahun 1967 pengoperasian Mith Ghamr diambil alih oleh National Bank of Egypt dan Bank Sentral Mesir disebabkan adanya kekacauan politik. Walaupun Mith Ghamr sudah berhenti beroperasi sebelum mencapai kematangan dan menyentuh semua profesi bisnis, keberadaannya telah memberikan tanda positif bagi masyarakat muslim pada umumnya, dengan diperkenalkannya prinsip - prinsip Islam yang sangat Applicable dalam dunia bisnis Modern.

Perkembangan selanjutnya adalah berdirilah Islamic Development Bank (IDB), yang didirikan atas prakarsa dari hasil sidang menteri luar negeri Negara Negara OKI di Pakistan tahun 1970, Libya tahun 1973, dan Jeddah tahun 1975. Dalam sidang tersebut di usulkan penghapusan suatu sistem keuangan berdasarkan Bunga dan menggantinya dengan Sistem Bagi Hasil. Berdirinya IDB telah memotivasi banyak negara negara Islam untuk mendirikan suatu lembaga keuangan syari’ah. Hingga pada akhirnya tahun 1970-an dan awal tahun 1080-an bank bank syari’ah mulai bermunculan di Mesir, Sudan, Negara Negara Teluk, Pakistan, Iran, Malaysia, Bangladesh, dan Turki.

Dari berbagai perkembangan laporan tentang bank Islam ini, ternyata bahwa operasional perbankan Islam hanya dikendalikan oleh tiga prinsip dasar yaitu ;

1. Penghapusan suatu Bunga dalam segala bentuk transaksi.

2. Melakukan segala aktivitas bisnis yang sah, berdasarkan hukum serta perdagangan komersial dan perusahaan industri.

3. Memberikan suatu pelayanan sosial yang tercermin dalam penggunaan dana dana zakat untuk kesejahteraan fakir miskin.

Dengan berkembangnya bank bank syari’ah di Berbagai Negara Negara Islam lainnya, memberikan dampak pengaruh yang positif bagi Bangsa Indonesia sendiri, Hal ini terbukti pada awal tahun 1980-an telah banyak diskusikan mengenai keberadaan bank syari’ah sebagai alternatif perbankan yang berbasis Islam dan sekaligus juga sebagai penopang kekuatan ekonomi Islam di Indonesia, akan tetapi untuk memprakarsai suatu System Perbankan Islam yang baru dimulai pada tahun 1990. Perbentukan Bank Syari’ah ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri, dengan lokakaryanya tentang Bunga Bank dan perbankan menghasilkan terbentuknya sebuah team perbankan yang bertugas untuk melakukan pendekatan dan konsultasi manfaat Bank Syari’ah, inilah yang memperkarsainya berdirinya PT. BMI (Bank Muamalat Indonesia) pada tahun 1991.

Pada awal berdirinya Bank Muamalat Indonesia keberadaan tentang Bank Syari’ah sendiri belum mendapatkan respon yang positif dan perhatian yang optimal dari masyarakat dalam tatanan industri perbankan nasional, disebabkan oleh landasan Hukum Operasional Bank yang menggunakan sistem Syari’ah yang berlandasan Syariat Islam, yang hanya dikategorikan sebagai Bank dengan Sistem Bagi Hasil dan tidak terdapat rincian landasan hukum syari’ah serta jenis jenis usaha yang diperbolehkan.

Pada masa perkembangan selanjutnya, yaitu pada masa era reformasi Bank Syari’ah mendapat persetujuan dengan dibuatkannya Undang Undang No. 10 tahun 1998, yang mengatur dengan rinci tentang landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat dioperasikan dan di implementasikan oleh Bank Syari’ah. Undang Undang tersebut juga memberikan arahan bagi Bank Konvensional untuk membuka cabang Syari’ah atau bahkan mengkonversikan diri secara total menjadi Bank Syari’ah.


*PERKEMBANGAN PERBANKAN TAHUN 1990-2010*


Perkembangan Perbankan di IndonesiaSetelah Indonesia merdeka pada bulan Agustus1945, sebagian besar bank di Indonesia adalahberasal dari lembaga keuangan Belanda yang telahberoperasi antara dua hingga tiga dekade diIndonesia. Lembaga-lembaga tersebut digunakanuntuk mengeksploitasi Indonesia bagi keuntunganBelanda VOC (Verenigde Oost-IndischeCompagnie). Bank-bank Indonesia sendiri barumulai didirikan pada tahun 50-an dengan adanyaketentuan pemerintah pada saat itu, untukmenasionalisasikan dan menyita ratusan parusahaanmaupun lembaga keuangan milik Belanda ataunegara-negara sekutu.
Komite Ekonomi saat itu, Dekon, yang terdiri dari kaumintelektual Indonesia dengan latar belakang pendidikanBelanda - memulai industri perbankan pada tahun 50andengan satu bank sentral (juga berfungsi sebagai bankkomersial), empat bank komersial yang semuanya adalah hasilnasionalisasi bank Belanda, 100 bank swasta kecil dan empatbank asing – untuk memfasilitasi perdagangan.Tujuan industri perbankan pada saat itu adalah untukmemfasilitasi perdagangan internasional dan membiayaiproyek-proyek pemerintah termasuk pengembanganinsfrastuktur dan industri.Pada tahun 1968, Bank Indonesia selaku banksentral, memberhentikan fungsi komersialnya dan secarapenuh beroperasi sebagai bank sentral termasuk:o Mengawasi industri perbankano Berperan sebagai fasilitator pembayarano Mengatur industri perbankano Menjaga kestabilan keuangan melalui pengontrolan yang lebih baik atas persediaan uang.
Saat itu bank-bank swasta dan bank-bank joint venture mulai bermunculan.Pada waktu itu bank-bank swasta utama mendapat fasilitaskhusus dari pemerintah sebagai ganti pembiayaan atas merekapada berbagai proyek di sektor ekonomi.Sebaliknya bank pemerintah hanyalah merupakan kepanjanganpemerintah untuk mendistribusikan dana pemerintah tanpaperlu berlaku efisien, efektif dan kompetitif secarastrategis. Adanya dualisme dalam tujuan telah memperlemahindustri perbankan Indonesia secara umum mengingat bahwaseluruh bank pemerintah mengontrol lebih dari 80 persenkredit yang didistribusikan kepada pasar.Pemikiran seperti ini menjadi masalah biasa pada bank-bankpemerintah hingga krisis yang terjadi di Asia pada tahun 1997.Bahkan hingga kini saat kebanyakan dari mereka masihmenjalankan restrukturisasi dan reorientasi besar-besaran.
Jatuhnya Industri Perbankan IndonesiaJatuhnya industri perbankan Indonesia secara garis besaradalah karena dikeluarkannya Paket Deregulasi SektorKeuangan 27 October 1988 (PAKTO 88), dan krisismoneter hanya merupakan pencetus yang mempercepatjatuhnya sektor perbankan. Dengan dikeluarkannya PAKTO 88, jumlah bank dan kantor cabang meningkattajam antara tahun 1989 dan 1990. Jumlah bankkomersial naik 50 persen dari 111 bank pada Maret 1989menjadi 176 bank pada Maret 1991.
Untuk menarik investor asing agar menghasilkan bisnis yangmenguntungkan, pemerintah mengizinkan pendirian bank jointventure.Peraturan yang baru sangat efektif:o Jumlah bank komersial lokal meningkat dari 63 tahun 1988 menjadi 144 tahun 1997o Jumlah kantor cabang naik dari 559 tahun 1988 menjadi 4.150 tahun 1997o Jumlah bank asing, termasuk bank joint venture, tumbuh dari 11 tahun 1988 menjadi 44 tahun 1997, dengan jumlah kantor cabang meningkat dari 21 menjadi 90 di tahun yang sama.o Bank Pemerintah meningkat dari 815 tahun 1988 menjadi 1,527 tahun 1997.Banyak bank lokal yang didirikan sebagai bagian dari kelompokperusahaan besar.Bank-bank tersebut memberikan pendanaan untuk mendukungpertumbuhan bisnis kelompok usahanya.
Jatuhnya Industri Perbankan IndonesiaPada tahun 1998, ekonomi Indonesia jatuh dimana tidakseorangpun yang dapat menyelamatkan. Minimnyalikuiditas dan hilangnya kepercayaan masyarakat padasektor perbankan menghasilkan saldo negatif (negativebalance) pada clearingaccount bank-bank tersebut denganBank Indonesia.Kepailitan sektor keuangan di Indonesia terlihat denganadanya liquidasi terhadap 16 bank swasta oleh BankIndonesia pada tahun 1998. Masyarakat banyak yangmenarik uang dari tabungannya dan membuat masalahlikuiditas pada bank-bank tersebut. Untuk mengantisipasikondisi tersebut, pemerintah memberikan BantuanLikuiditas kepada bank-bank yang mengalami masalah danProgram Garansi kepada deposito masyarakat.
Bangkitnya Perbankan IndonesiaPerkembangan industri perbankan Indonesia setelah krisisekonomi tidak dapat dipisahkan dengan Badan PenyehatanPerbankan nasional (BPPN). Lembaga ini didirikan padatahun 1998 untuk mendapatkan kembali kepercayaanmasyarakat pada industri ini, merestrukturisasi, menjualaset dan memulihkan kembali dana bantuan pemerintahyang telah disuntikkan untuk mencegah keterpurukanindustri perbankan serta menutup defisit anggaran negaradan mempersiapkan transisi industri perbankan sebelumBPPN dibubarkan. BPPN telah berhasil mendivestasikanataupun memprivatisasikan semua bank-bank pemerintahbesar yang selama ini dikenal sebagai fondasi industriperbankan Indonesia.
Perkembangan Perbankan di IndonesiaDalam dunia Perbankan di Indonesia dalam kurun waktubelakangan ini mengalami berbagai macam perubahan.Dalam pembahasan ini Kita bahas 4 macam periode yangpernah terjadi di Indonesia :1. Dari tahun 1988-19962. Dari tahun 1997-19983. Dari tahun 1999-20024. sampai sekarang.
Periode 1988 – 1996Dikeluarkannya paket deregulasi 27 Oktober 1988 (Pakto88), antara lain berupa relaksasi ketentuan permodalanuntuk pendirian bank baru telah menyebabkan munculnyasejumlah bank umum berskala kecil dan menengah. Padaakhirnya, jumlah bank umum di Indonesia membengkakdari 111 bank pada Oktober 1988 menjadi 240 bank padatahun 1994‐1995, sementara jumlah Bank PerkreditanRakyat (BPR) meningkat drastis dari 8.041 pada tahun1988 menjadi 9.310 BPR pada tahun 1996
Periode 1997 – 1998Pertumbuhan pesat yang terjadi pada periode 1988 – 1996berbalik arah ketika memasuki periode 1997 – 1998 karenaterbentur pada krisis keuangan dan perbankan. BankIndonesia, Pemerintah, dan juga lembaga‐lembagainternasional berupaya keras menanggulangi krisistersebut, antara lain dengan melaksanakan rekapitalisasiperbankan yang menelan dana lebih dari Rp 400 triliunterhadap 27 bank dan melakukan pengambilalihankepemilikan terhadap 7 bank lainnya.
Secara spesifik langkah‐langkah yang dilakukan untukmenanggulangi krisis keuangan dan perbankan tersebut adalah: Penyediaan likuiditas kepada perbankan yang dikenal dengan Mengidentifikasi dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) merekapitalisasi bank‐bank yang masih memiliki potensi untuk melanjutkan kegiatan usahanya dan bank‐bank yang memiliki dampak yang signifikan terhadap Menutup bank‐bank yang bermasalah dan kebijakannya melakukan . Mendirikan konsolidasi perbankan dengan melakukan marger lembaga khusus untuk menangani masalah yang ada di industri perbankan seperti Badan Penyehatan Memperkuat Perbankan Nasional (BPPN) kewenangan Bank Indonesia dalam pengawasan perbankan melalui penetapan Undang‐Undang No. 23/1999 tentang Bank Indonesia yang menjamin independensi Bank Indonesia dalam penetapan kebijakan.
Periode 1999 – 2002Krisis perbankan yang demikian parah pada kurun waktu 1997 –1998memaksa pemerintah dan Bank Indonesia untuk melakukanpembenahan di sektor perbankan dalam rangka melakukan stabilisasisistem keuangan dan mencegah terulangnya krisis. Langkah Memperkuat kerangka pentingyang dilakukan sehubungan dengan itu adalah: pengaturan dengan menyusun rencana implementasi yang jelas untuk memenuhi 25 Basel Core Principles for Effective Banking Supervision yang menjadi standard Meningkatkan internasional bagi pengawasan bank infrastruktur sistem pembayaran dengan mengembangkan Real Menerapkan bank guarantee scheme untuk Time Gross Settlements (RTGS) melindungi simpanan Merekstrukturisasi kredit masyarakat di bank macet, baik yang dilakukan oleh BPPN, Prakarsa Jakarta maupun Indonesian Debt Restrukturing Melaksanakan program Agency (INDRA) privatisasi dan divestasi untuk bankbank BUMN dan bank‐bank yang Meningkatkan persyaratan modal bagi pendirian bank baru. direkap
Periode 2002 – SekarangBerbagai perkembangan positif pada sektor perbankansejak dilaksanakannya program stabilisasi antara laintampak pada pemberian kredit yang mulai meningkat padainovasi produk yang mulai berjalan, seperti pengembanganproduk derivatif (antara laincredit linked notes), sertakerjasama produk dengan lembaga lain (reksadana danbancassurance)

• Jumlah Bank Umum 5 Tahun Terakhir 2011Keterangan 2007 2008 2009 2010 (Septem ber)Jumlah Bank 130 126 131 122 121

• JUMLAH BANK UMUM 5 TAHUN TERAKHIR Jumlah Bank Umum 132 130 128 126 124 122 120 118 116 2011 2007 2008 2009 2010 (Septe mber)Jumlah Bank Umum 130 126 131 122 121

• Jumlah Kantor Cabang Bank Umum 5 Tahun Terakhir 2011 Keterangan 2007 2008 2009 2010 (Septem ber)Jumlah Kantor 2633 2759 2902 3099 3202 Cabang

• JUMLAH KANTOR CABANG BANK UMUM 5 TAHUN TERAKHIR Jumlah Kantor Cabang 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 2011 2007 2008 2009 2010 (Septe mber)Jumlah Kantor 2633 2759 2902 3099 3202 Cabang

• Jumlah Bank PerkreditanRakyat/Syariah 5 Tahun Terakhir 2011 Keterangan 2007 2008 2009 2010 (Septem ber)Jumlah BPR/S 605 655 829 990 1070

• Jumlah Bank PerkreditanRakyat/Syariah 5 Tahun Terakhir Jumlah BPR/S 1200 1000 800 600 400 200 0 2011 2007 2008 2009 2010 (Septe mber) Jumlah BPR/S 605 655 829 990 1070
• Jumlah Kantor Cabang BPR/S 5 Tahun Terakhir 2011 Keterangan 2007 2008 2009 2010 (Septem ber)Jumlah Kantor 1139 1309 1663 2001 2202 Cabang

• Jumlah Kantor Cabang BPR/S 5 Tahun Terakhir Jumlah Kantor Cabang 2500 2000 1500 1000 500 0 2011 2007 2008 2009 2010 (Septe mber)Jumlah Kantor 1139 1309 1663 2001 2202 Cabang


*REFERENSI*

http://carapedia.com/pengertian_definisi_perbankan_info2114.html

http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2185853-sejarah-perbankan-perbankan-indonesia/

http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2010/07/21/sejarah-dan-perkembangan-bank-syariah/

http://www.slideshare.net/Reo_Marfeeza/perkembangan-perbankan-di-indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar